ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
BANDASAPULUAH.COM – UNIVERSITAS Gadjah Mada menanggapi beredarnya video viral yang memperlihatkan aplikasi kecerdasan buatan yang dibuat oleh kampus yang menyatakan bahwa mantan Presiden Joko Widodo bukan lulusan UGM.
IKLAN
GULIR UNTUK MELANJUTKAN KONTEN
Juru Bicara UGM, I Made Andi Arsana membenarkan, aplikasi kecerdasan buatan tersebut merupakan produk kolaborasi UGM dan Botika, perusahaan lokal di bidang kecerdasan buatan. Aplikasi tersebut dinamakan Lean Intelligent Service Assistant atau LISA.
“UGM mengetahui adanya video di media sosial yang menampilkan aplikasi kecerdasan buatan atau AI yang menyatakan bahwa Joko Widodo bukan alumnus Universitas Gadjah Mada,” kata Andi kepada Tempo, Selasa, 2 Desember 2025.
Layanan Internal, Bukan AI Umum
Andi menjelaskan LISA merupakan bagian dari program komprehensif UGM University Services yang dikembangkan oleh Biro Transformasi Digital dan Direktorat Kemahasiswaan UGM. Fungsinya untuk memberikan layanan terpadu bagi mahasiswa dan masyarakat.
LISA, kata Andi, tidak didesain seperti AI komersial seperti ChatGPT atau Gemini. Basis data pengetahuan hanya sebatas informasi internal UGM yang berkaitan dengan bidang akademik, kemahasiswaan, administrasi dan pengembangan pribadi. “LISA tidak memuat data dan informasi pribadi,” kata Andi.
Sumber Kesalahan LISA
Video yang diunggah akun Instagram IG Ilmupedas memperlihatkan seorang pengguna menanyakan apakah “Jokowi alumni UGM”. LISA menjawab, Joko Widodo bukan alumnus UGM. Namun secara kontradiktif, LISA juga menyebut Jokowi menyelesaikan pendidikannya di Fakultas Kehutanan UGM, lalu menambahkan bahwa dirinya “tidak lulus”.
Informasi yang disampaikan LISA tentang Joko Widodo terkesan tidak konsisten. Pernyataan Jokowi bukan alumni terbantahkan dengan informasi yang menyebutkan ia menyelesaikan pendidikannya di Fakultas Kehutanan UGM, kata Andi. Inkonsistensi tersebut, kata dia, menunjukkan bahwa LISA tidak dirancang untuk menjawab pertanyaan mengenai status kelulusan seseorang.
Masih dalam Tahap Pengembangan
Andi mengatakan LISA saat ini masih dalam tahap awal peluncuran dan terus disempurnakan melalui berbagai proses pelatihan. LISA tersedia dalam bentuk platform digital interaktif di Pusat Inovasi dan Kreativitas (GIK) UGM dan dapat diakses oleh masyarakat untuk memperoleh informasi terkait UGM.
Peningkatan kemampuan LISA dilakukan dengan dua cara: pertama, dengan menambah data internal UGM; kedua, dengan mengacu pada data eksternal dari internet jika data internal kurang memadai. Hasil ‘pembelajaran’ ini tentu dipengaruhi oleh keakuratan informasi yang diperoleh dari internet, kata Andi.
UGM pastikan Jokowi lolos
Memahami kondisi teknis tersebut, Andi menegaskan, informasi status kelulusan Jokowi yang muncul di LISA tidak akurat. “UGM telah memastikan Joko Widodo merupakan lulusan UGM, sebagaimana disampaikan Rektor UGM dalam video resminya,” ujarnya merujuk pada tautan ugm.id/tegasijazah.
Konten di atas dibuat oleh pihak ketiga. bandasapuluah.com tidak bertanggung jawab atas isi maupun akibat yang ditimbulkan oleh konten ini.






