Mulai Kelaparan dan Krisis Pangan! Warga di Sibolga dan Tapteng mulai menjarah minimarket

Minggu, 30 November 2025 - 18:20 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Mulai Kelaparan dan Krisis Pangan! Warga di Sibolga dan Tapteng mulai menjarah minimarket

i

Mulai Kelaparan dan Krisis Pangan! Warga di Sibolga dan Tapteng mulai menjarah minimarket

— Gelombang penjarahan melanda sejumlah minimarket di Kota Sibolga dan Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumatera Utara, pada Sabtu, 29 November 2025.

Ratusan warga menyerbu toko-toko yang masih berdiri di tengah krisis pangan yang semakin parah akibat banjir bandang dan tanah longsor yang membuat kawasan tersebut terisolasi selama beberapa hari terakhir.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Dalam rekaman video amatir yang beredar luas di media sosial, terlihat warga berlarian menuju minimarket dan mengambil sembako.

Pintu kaca yang terkunci dibuka paksa, sedangkan petugas polisi hanya bisa berjaga dari luar tanpa mampu menghalau massa yang semakin banyak.

Baca Juga :  Di hadapan para personel, Irjen Polisi Viktor Sihombing berpesan agar menjaga nama baik lembaga dan tidak mencemarkan lembaga dengan pelanggaran.

Situasi yang terjadi dengan cepat dan tidak terkendali ini menunjukkan besarnya tekanan yang dialami warga dalam krisis kemanusiaan ini.

Informasi yang dihimpun dari berbagai sumber menyebutkan penjarahan dipicu menipisnya stok pangan di rumah warga.

Sejak akses jalan utama Sibolga dan Tapanuli Tengah terputus akibat banjir bandang, distribusi logistik praktis terhenti.

Bantuan dari pemerintah daerah dan provinsi belum merata, sementara beberapa wilayah terdampak dikabarkan belum tersentuh pasokan pangan sama sekali.

Baca Juga :  Gaji dan Tunjangan Guru SMAN 1 Lutra Cair Segera Setelah Kembali ke ASN, Total Rp 175 Juta

Akses sejumlah kecamatan baik di Sibolga maupun Tapteng masih terganggu akibat longsor dan jembatan rusak. Kondisi ini memperlambat mobilitas kendaraan logistik dan membuat warga yang berada di wilayah terpencil semakin terhimpit.

Pencarian pangan menjadi prioritas mendesak, dan sebagian warga mengaku sudah tidak lagi mempunyai persediaan beras atau kebutuhan sehari-hari lainnya.

Kabid Humas Polda Sumut Kompol Ferry Walintukan membenarkan penjarahan terjadi hampir bersamaan di beberapa titik.

Dia memastikan, proses penanganannya dilakukan oleh pihak kepolisian setempat, termasuk pendataan lokasi terdampak dan identifikasi warga yang terlibat dalam aksi tersebut.

Baca Juga :  Kekayaan Kapolres Tuban AKBP William Cornelis Hilang karena Dugaan Pengumpulan Setoran dan Pemotongan Anggaran

“Betul. Saat ini sedang ditangani pihak kepolisian. Informasi perkembangannya akan kami sampaikan,” kata Ferry.

Hingga saat ini, pihak berwenang bersama pemerintah daerah terus berupaya membuka kembali akses jalan yang terhalang material longsor, serta mempercepat penyaluran bantuan untuk meredakan kepanikan warga.

Warga berharap persediaan pangan segera kembali normal sebelum situasi sosial semakin parah

Konten di atas dibuat oleh pihak ketiga. bandasapuluah.com tidak bertanggung jawab atas isi maupun akibat yang ditimbulkan oleh konten ini.

Follow WhatsApp Channel m.bandasapuluah.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Deforestasi Hilangkan 18 Lapangan Sepak Bola Hutan Per Menit ‎ – Tribun Rakyat
Mohamed vs Pizarro, dua teknisi yang saling counter di final: La Volpe
Hadiri Kasus Khusus Ijazah Palsu Jokowi, Wartawan Berharap Roy Suryo Cs Segera Ditahan
Paulina Goto merilis lagunya “Christmas with you” – Diario Basta!
Pertamina Hadirkan PLTS Tenda Pengungsi di Aceh Tamiang
Dengan iOS 26.2, Apple memungkinkan Anda menghadirkan kembali Liquid Glass — kali ini di Layar Terkunci
Pengendara sepeda motor perempuan di Iran tetap melakukan aksinya meski ada kendala hukum dan sosial
Investigasi Majalah People Mengumumkan Musim ke-9