ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
BANDASAPULUAH.COM – KRI Bung Hatta-370 berhasil menyergap dua kapal pengangkut nikel yang terindikasi melakukan pelanggaran di Perairan Mandiodo, Kabupaten Konawe Utara, Provinsi Sulawesi Tenggara, Selasa (25/11/2025). Kedua kapal tersebut terdeteksi saat KRI Bung Hatta sedang melaksanakan tugas jarkaplid (pengejaran, penggeledahan, dan penyelidikan).
IKLAN
GULIR UNTUK MELANJUTKAN KONTEN
TNI Angkatan Laut melaksanakan patroli dalam upaya menjaga ketertiban dan keamanan kegiatan pelayaran di perairan nasional. Usai menemukan dua kapal mencurigakan, personel KRI Bung Hatta-370 memeriksa anak buah kapal (ABK) TB Prima Mulia 06-TK Prima Sejati 308 yang dinahkodai seseorang berinisial A.
Kapal milik PT Prima Mulia Jaya diketahui membawa bijih nikel milik PT Dwimitra Multiguna Sejahtera (DMS) tujuan PT IMIP Morowali, kata Kadispenal Laksma Ngul saat dikonfirmasi Republika di Jakarta, Rabu (26/11/2025).
Pemeriksaan selanjutnya menyasar TB Nusantara 3303-TK Graham 3303. Kedua kapal tersebut diawaki 10 WNI. Menurut Ngul, TB Nusantara 3303 dikapteni oleh seseorang berinisial RM. Kapal tersebut membawa nikel dari pengirim yang sama, PT DMS, dan rencananya akan dikirim ke PT IMIP Morowali, ujarnya.
Hasil penyelidikan menunjukkan sejumlah indikasi pelanggaran yang dilakukan kedua kapal tersebut. Antara lain, aktivitas pelayaran yang dilakukan di dermaga PT DMS telah disegel Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) akibat penyalahgunaan ruang laut.
Kemudian, pergerakan kapal dari dermaga menuju dermaga tanpa dilengkapi Surat Persetujuan Promosi (SPOG), mengakibatkan nakhoda tidak hadir saat kapal sedang bermanuver. Selain itu, menurut Tinggi, kedua kapal tersebut juga tidak membawa dokumen kapal atau dokumen muatan yang sah.
Temuan tersebut melanggar peraturan perundang-undangan di bidang Mineral dan Batubara serta undang-undang tentang Pelayaran. Guna melanjutkan proses hukumnya, unsur TNI AL mengawal kedua kapal tersebut menuju Lanal Kendari untuk dilakukan pemeriksaan mendalam dan ditindaklanjuti sesuai ketentuan yang berlaku, kata AWAI.
Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Muhammad Ali dalam berbagai kesempatan menegaskan, TNI Angkatan Laut berkomitmen penuh menjaga kedaulatan dan keamanan maritim. Termasuk, lanjutnya, memastikan setiap kegiatan pengangkutan hasil pertambangan dilakukan secara sah dan mengikuti seluruh ketentuan peraturan perundang-undangan.
Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin di sela-sela pelatihan TNI di Morowali pekan lalu, Sjafrie secara khusus menyoroti adanya “anomali” regulasi yang menimbulkan kesenjangan kerentanan terhadap kedaulatan ekonomi. Ia menekankan perlunya deregulasi dan peningkatan pengembangan kekuatan pertahanan di titik-titik penting nasional.
Sjafrie menegaskan, negara tidak akan berhenti menindak aktivitas ilegal yang merugikan kekayaan negara, seperti yang terjadi pada kasus penambangan liar di Bangka dan Morowali.
Apalagi, menurut dia, di Morowali ada kabar bahwa hasil tambang diangkut dengan pesawat. Sejauh ini, kata dia, kegiatan tersebut bisa berlangsung bebas karena Bea Cukai dan Imigrasi tidak bisa masuk ke kawasan Bandara IMIP.
Seusai pelatihan TNI berlangsung, Sjafrie berjanji akan melaporkan seluruh temuan dan penilaiannya kepada Presiden RI Prabowo Subianto. “Republik ini tidak bisa republik di dalam republik. Segala ketentuan harus kitategakkan tanpa melihat latar belakangnya,” kata Sjafrie menyiratkan pengendalian lalu lintas kargo dan penumpang di Bandara IMIP yang pertama kali digunakan sebagai tempat latihan militer.
Konten di atas dibuat oleh pihak ketiga. bandasapuluah.com tidak bertanggung jawab atas isi maupun akibat yang ditimbulkan oleh konten ini.



MEGA
" width="225" height="129" />


MEGA
" width="129" height="85" />