LUMAJANG, tniad.mil.id — Personel TNI jajaran Kodam V/Brawijaya saat ini terus melakukan berbagai upaya tanggap darurat pascaerupsi Gunung Semeru. Sejak awal bencana, prajurit TNI AD sudah bergerak cepat membantu masyarakat terdampak. Hingga Selasa (25/11/2025), sebanyak 651 personel telah dikerahkan untuk mendukung penanganan di lapangan.
Kepala Dinas Penerangan (Kadispenad) TNI AD Kolonel Inf Donny Pramono mengatakan TNI AD berkomitmen penuh hadir dan bekerja di garda depan membantu pemerintah daerah dalam menangani dampak letusan. Prajurit TNI AD masih berada di lapangan melakukan evakuasi, pendistribusian logistik, dan pembangunan fasilitas darurat. “Ini bagian dari tugas dan komitmen kemanusiaan TNI AD untuk membantu masyarakat kapan pun dibutuhkan,” ujarnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
IKLAN
GULIR UNTUK MELANJUTKAN KONTEN
Hingga saat ini, TNI AD masih menjalankan sejumlah tugas pokok, mulai dari mengevakuasi warga dan mencari korban di wilayah yang terisolasi dari material vulkanik, mendirikan posko pengungsian antara lain dapur lapangan, tenda dan layanan kesehatan lapangan, hingga pendistribusian logistik seperti makanan siap saji, selimut, perlengkapan bayi, dan air bersih.
Personil Zeni TNI AD juga terus melakukan pembersihan jalur dan fasilitas umum dari abu vulkanik dan lahar dengan menggunakan alat berat, serta memperbaiki fasilitas vital seperti jembatan darurat dan akses jalan untuk mempercepat mobilitas bantuan.
Di sisi lain, pelayanan kesehatan tetap menjadi prioritas. Tim Kesehatan TNI Angkatan Darat melakukan pemeriksaan terhadap warga di posko pengungsian, termasuk perawatan luka ringan dan pemantauan kesehatan kelompok rentan seperti anak-anak, ibu hamil, dan lansia. “Kami tidak ingin ada warga yang terlambat mendapatkan bantuan medis. Kami telah mengerahkan seluruh tenaga medis TNI AD untuk memastikan pelayanan berjalan maksimal,” tambah Kadispenad.
Kolonel Inf Donny Pramono menegaskan, kehadiran prajurit TNI AD di lokasi bencana akan terus berlanjut hingga kondisi benar-benar pulih dan masyarakat dapat kembali beraktivitas dengan aman.
Sementara itu, Pemda Lumajang memutuskan untuk memperpanjang status tanggap darurat hingga 2 Desember 2025. “Saya putuskan untuk memperpanjang status tanggap darurat bencana alam akibat erupsi Gunung Semeru hingga 2 Desember 2025,” jelas Bupati Lumajang Indah Amperawati.
Keputusan ini diambil untuk menjamin perlindungan maksimal bagi warga terdampak serta menjamin kelancaran distribusi bantuan dan penanganan di lapangan.
Dalam penanganan erupsi Semeru, Kodam V/Brawijaya bekerja secara terintegrasi dengan BNPB, Basarnas, Polri dan pemerintah daerah untuk memastikan proses penanganan berlangsung cepat, terukur dan terkoordinasi. Tambahan personel, alat berat, dan tenaga medis siap dikerahkan sesuai kebutuhan situasi. (Dispenad)
Agensi Digital JetMedia
Konten di atas dibuat oleh pihak ketiga. bandasapuluah.com tidak bertanggung jawab atas isi maupun akibat yang ditimbulkan oleh konten ini.






