BANDASAPULUAH.COM -Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) sedang terguncang konflik internal setelah muncul berita Rapat Harian Syariah yang berisi permintaan Yahya Cholil Staquf mundur dari jabatan Ketua Umum PBNU.
Tokoh muda NU, Roy Murtadho menilai, keributan tersebut jangan sampai membuat Nahdliyin tenggelam dalam kesedihan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
IKLAN
GULIR UNTUK MELANJUTKAN KONTEN
“Tidak perlu bersedih dengan badai seperti ini,” ujarnya seperti dikutip redaksi melalui akun X miliknya, Minggu 23 November 2025.
Baginya, ada persoalan yang jauh lebih mendesak dibandingkan hiruk pikuk kursi elite. Menurut Roy, badai politik organisasi ini tidak ada apa-apanya dibandingkan penderitaan sehari-hari warga NU di akar rumput.
“Kita tentu sedih melihat banyak warga NU yang miskin, menjadi korban perampasan tanah, bekerja sebagai buruh berupah rendah, buruh migran, rumah tangga berantakan dan lain sebagainya,” kata Roy.
Roy mengingatkan, NU lahir sebagai organisasi yang membela kepentingan masyarakat, khususnya kelompok rentan, dan tidak terjebak dalam manuver elite yang menguras energi organisasi.
Ironisnya PBNU justru sibuk melakukan advokasi kepada elite, tutupnya.
Agensi Digital JetMedia
Konten di atas dibuat oleh pihak ketiga. bandasapuluah.com tidak bertanggung jawab atas isi maupun akibat yang ditimbulkan oleh konten ini.






