BANDASAPULUAH.COM – Mantan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) Tak Pernah Hadiri Dengar Pendapat Soal Keabsahan Ijazah, Kini Bertolak ke Singapura, Pilih Agenda?
Agenda terkini Jokowi adalah ke Singapura pada Selasa (18/11/2025) untuk memenuhi undangan Bloomberg New Economy Forum.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
IKLAN
GULIR UNTUK MELANJUTKAN KONTEN
Jokowi juga dikabarkan akan menyampaikan pidato di forum tersebut.
Hal itu dibenarkan ajudan Jokowi, Kompol Syarif Muhammad Fitriansyah, usai dikonfirmasi, Rabu (19/11/2025), seperti dilansir TribunVideo.com.
Forum Ekonomi Baru Bloomberg akan diadakan pada 19-21 November 2025 di Singapura.
Sementara itu, Jokowi menghadiri pembukaan Bloomberg New Economy Forum pada hari pertama.
Ayah Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka akan memberikan sambutan pada acara tersebut pada Jumat (21/11/2025).
Saudara diberi kesempatan berpidato pada hari Jumat, kata Syarif.
Jokowi sendiri terpilih menjadi salah satu dari 22 anggota tim penasihat Global Bloomberg New Economy sejak September 2025.
Nama Jokowi disandingkan dengan nama-nama ekonom, Chief Executive Officer (CEO), duta besar, dan pendiri dari luar negeri.
Keputusan Jokowi ke Singapura menjadi sorotan, karena dikabarkan harus memulihkan kesehatan dan diminta istirahat oleh PSI, dan di sisi lain, ia selalu mangkir dari persidangan terkait polemik keabsahan ijazahnya.
Kita diminta istirahat dulu, sampai tahun 2027 kita bisa berjuang memenangkan PSI di pemilu 2029
Sementara itu, Jokowi sebelumnya diminta istirahat hingga tahun 2027 untuk memulihkan kesehatannya.
Pemulihan kesehatan ini bertujuan agar Jokowi bisa memaksimalkan upayanya memenangkan Partai Solidaritas Indonesia (PSI) pada Pemilu 2029.
Hal itu disampaikan Ketua Harian PSI Ahmad Ali pada rapat pra kerja PSI wilayah Jabar di Bandung, Jumat (14/11/2025).
Menurut Ali, Jokowi sempat berjanji akan turun ke lapangan dan bertarung bersama PSI.
Pak Jokowi sudah berjanji kepada saya, Insya Allah kita akan berjuang bersama secara total, kita akan berjuang, kita akan turun ke lapangan, kita akan berjuang bersama untuk memenangkan PSI, kata Ali, dilansir Kompas.com.
Meski demikian, Ali menyebut PSI meminta agar Jokowi lebih banyak istirahat demi memulihkan kesehatannya agar fit 100 persen saat memperjuangkan kemenangan partai berlambang gajah berkepala merah itu pada 2027.
Ali yakin PSI akan mendapat banyak manfaat dari Jokowi effect atau pengaruh Jokowi dalam dunia politik Indonesia.
“Hari ini kami minta beliau lebih banyak istirahat, untuk pemulihan agar fit 100 persen. Sehingga pada tahun 2027 kondisinya kembali seperti semula. Dan saya mewakili beliau, memang benar efek Jokowi masih sangat kuat di Indonesia,” kata Ali.
Sementara kondisi kesehatan Jokowi menjadi sorotan. Pasalnya, warna kulit wajahnya berubah karena terdapat sejumlah bintik putih.
Kabarnya, Jokowi mengalami alergi kulit usai berkunjung ke Vatikan, saat menjadi perwakilan Indonesia di pemakaman Paus Fransiskus pada pekan terakhir April 2025.
Belakangan ini, kondisi Jokowi kembali menjadi sorotan karena kakinya tampak menghitam.
Salah satu pengkritik sertifikat Jokowi, Dokter Tifa alias Tifauzia Tyassuma, beberapa kali mengatakan kemungkinan besar Jokowi mengidap penyakit autoimun, yaitu kondisi di mana sistem imun tubuh malah menyerang sel-sel sehatnya sendiri, alih-alih melindunginya dari ancaman seperti bakteri dan virus.
Namun hal tersebut belum pernah dikonfirmasi secara resmi oleh Jokowi.
Selalu Absen dalam Proses Dengar Pendapat Terkait Polemik Dugaan Ijazah Palsu
Kontroversi keabsahan ijazah Jokowi masih menjadi sorotan.
Salah satu proses persidangan yang tengah berjalan adalah gugatan Citizen Lawsuit (CLS) terkait dugaan ijazah palsu Jokowi yang sedang diproses di Pengadilan Negeri (PN) Surakarta.
CLS sendiri merupakan mekanisme hukum yang memungkinkan warga negara memaksa pemerintah atau pihak terkait untuk memenuhi kewajiban hukum yang terbengkalai, berbeda dengan gugatan perbuatan melawan hukum (PMH) biasa.
Gugatan diajukan oleh dua penggugat yang sama-sama alumni UGM, yakni Top Taufan Hakim, alumnus Jurusan Akuntansi tahun 2001 dan Bangun Sutoto, alumnus Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisipol) tahun 2005.
Keduanya didampingi kuasa hukumnya, Muhammad Taufiq.
Gugatan CLS yang diajukan Top Taufan Hakim dan Bangun Sutoto telah terdaftar di Pengadilan Negeri Solo dengan nomor 211/Pdt.G/2025/PN Skt, dan diajukan pada 22 Agustus 2025.
Dalam gugatan CLS ini, kedua penggugat ingin mengakhiri drama dan menyelesaikan kasus ijazah palsu yang melibatkan banyak pihak.
Selain Jokowi sebagai tergugat I, ada beberapa pihak lain yang juga menjadi terdakwa dalam kasus ini.
Diantaranya adalah Rektor UGM Prof Ova Emilia, Wakil Rektor Bidang Akademik UGM Prof Wening Udasmoro, secara kelembagaan UGM, serta Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
Berdasarkan perkembangan terakhir, proses gugatan CLS masih berlanjut pada tahap pembuktian setelah mediasi deadlock.
Sidang perdana gugatan tersebut digelar, ditambah tiga sidang mediasi, yaitu:
- Sidang Perdana: Pembacaan Gugatan (16 September 2025)
- Sesi Mediasi Pertama (14 Oktober 2025)
- Sesi Mediasi Lanjutan (21 Oktober 2025)
- Sesi Mediasi Ketiga (28 Oktober 2025)
Tiga kali sidang mediasi, tiga kali Jokowi tidak hadir langsung, melainkan hanya menunjuk kuasa hukumnya, YB Irpan, untuk datang ke pengadilan.
Konten di atas dibuat oleh pihak ketiga. bandasapuluah.com tidak bertanggung jawab atas isi maupun akibat yang ditimbulkan oleh konten ini.






