‘Lebih Merugikan Gorila!’ Orang-orang bersemangat, bukan?

Rabu, 19 November 2025 - 01:31 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

'Lebih Merugikan Gorila!' Orang-orang bersemangat, bukan?

i

'Lebih Merugikan Gorila!' Orang-orang bersemangat, bukan?

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

BANDASAPULUAH.COM – Dalam podcast Endgame bersama Gita Wirjawan, dokter spesialis bedah saraf dr Ryu Hasan kembali mengungkit cerita lama yang menyita perhatian publik.

IKLAN

GULIR UNTUK MELANJUTKAN KONTEN

Ia menceritakan pengalaman pribadinya saat masih menjadi mahasiswa kedokteran pada tahun 1986.

ketika melakukan survei sederhana mengenai tingkat kecerdasan anak di Kabupaten Kediri.

Survei dilakukan dengan mengukur IQ siswa SD, SMP, dan SMA di tujuh kecamatan.

Hasilnya, kata dr Ryu, cukup mengejutkan karena rata-rata IQ anak Kediri saat itu adalah 109,6 poin.

Jika benar menurut pengukuran, termasuk tinggi badan untuk ukuran rata-rata populasi.

Kisah ini kembali mengemuka karena ia kemudian membandingkannya dengan angka-angka yang sering beredar mengenai perkiraan rata-rata IQ masyarakat Indonesia saat ini.

Baca Juga :  Kepala BNPB Suharyanto hanya meminta maaf kepada Bupati Tapsel, bukan kepada korban terdampak bencana

Yaitu sekitar 78,4. Perbandingan tersebut tentu saja memicu perbincangan luas di ruang publik.

Apalagi pernyataan tersebut memberikan kesan adanya penurunan yang sangat signifikan seiring berjalannya waktu.

Menurut Dr. Ryu, jika angka IQ rata-rata turun delapan poin lagi, levelnya bahkan akan mendekati kisaran IQ gorila.

Yang dalam berbagai perkiraan ilmiah diperkirakan berada pada kisaran 70–90.

Namun perlu ditegaskan bahwa pernyataan tersebut bukanlah klaim resmi atau hasil penelitian terbuka yang telah dipublikasikan secara ilmiah.

Data yang disebutkan Dr. Ryu bersifat deskriptif berdasarkan pengalaman pribadi puluhan tahun lalu.

Sementara itu, angka mengenai IQ Indonesia yang beredar juga tidak selalu tersedia.

Disertai dengan penjelasan menyeluruh mengenai metodologi, tahun pengukuran, jumlah sampel, dan validitas instrumen.

Baca Juga :  Netizen Bandingkan Pidato Bahasa Inggris Gibran dengan Jokowi: Lebih Baik dari Ayahnya

Dengan kata lain, diskusi ini lebih tepat dipandang sebagai pemicu diskusi mengenai kualitas pendidikan.

Lingkungan tumbuh anak, serta faktor sosial yang mungkin mempengaruhi perkembangan kognitif di masyarakat.

Meski begitu, persoalan ini masih relevan untuk dibahas. Kontroversi yang muncul menunjukkan hal itu.

Masyarakat mempunyai kepedulian yang tinggi terhadap perkembangan kualitas sumber daya manusia Indonesia.

Perubahan sistem pendidikan, akses gizi, pengaruh teknologi, dan perubahan gaya hidup menjadi faktor yang sering diangkat dalam diskusi terkait perkembangan kecerdasan generasi muda.

Banyak ahli juga menekankan bahwa IQ bukanlah satu-satunya ukuran kecerdasan.

Dan memahami kemampuan manusia kini jauh lebih kompleks dari sekedar angka tunggal.

Cerita yang dibagikan Dr. Ryu pada akhirnya bukan sekadar angka IQ, melainkan ajakan untuk kembali memperhatikan.

Baca Juga :  Ini Bukan Autisme: Risiko Nyata Tylenol yang Selalu Diabaikan Orang

Bagaimana lingkungan, kebijakan pendidikan, dan kondisi sosial dapat membentuk kemampuan kognitif generasi penerus.

Diskusi seperti ini penting sebagai refleksi kolektif, agar tidak menimbulkan kepanikan.

Melainkan sebagai langkah awal mempertanyakan sejauh mana upaya yang telah dilakukan dalam meningkatkan kualitas masyarakat Indonesia.

Jadi, meski belum ada klaim resmi atau penelitian ilmiah terbaru yang membenarkan data tersebut.

Percakapan yang muncul bisa menjadi pengingat akan perkembangan tersebut.

Kualitas manusia merupakan proses jangka panjang yang memerlukan perhatian serius dari seluruh lapisan masyarakat.***

Konten di atas dibuat oleh pihak ketiga. bandasapuluah.com tidak bertanggung jawab atas isi maupun akibat yang ditimbulkan oleh konten ini.

Follow WhatsApp Channel m.bandasapuluah.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Petunjuk Laut Dalam Menulis Ulang Apa yang Kita Ketahui tentang Akhir Zaman Es Terakhir
Cek Mahar Rp. 3 Miliar Terbukti Palsu, Mbah Tarman Kini Dipenjara, Pernikahan Berakhir
AI UGM Sebut Jokowi Bukan Alumni, Kampus Angkat Suara: Ada Kesalahan Sistem
Respons Keras Menhan Sjarie Soal Penyelundupan Nikel yang Dilakukan WN China di Bandara Khusus IWIP
Respons Keras Menteri Pertahanan Sjarie Terkait Penyelundupan Nikel yang Dilakukan WN China di Bandara Khusus IWIP
Untuk menekan angka kecelakaan, Satuan Lalu Lintas Polres Bangka menggiatkan imbauan keselamatan lalu lintas di SPBU
5 Kilo Emas dan Uang Miliaran Linda Susanti Tak Disita KPK!
Korban Bencana di Jabar Perlu Perhatian Lebih dari Dedi Mulyadi

Berita Terkait

Sabtu, 6 Desember 2025 - 21:57 WIB

Petunjuk Laut Dalam Menulis Ulang Apa yang Kita Ketahui tentang Akhir Zaman Es Terakhir

Sabtu, 6 Desember 2025 - 21:36 WIB

Cek Mahar Rp. 3 Miliar Terbukti Palsu, Mbah Tarman Kini Dipenjara, Pernikahan Berakhir

Sabtu, 6 Desember 2025 - 21:15 WIB

AI UGM Sebut Jokowi Bukan Alumni, Kampus Angkat Suara: Ada Kesalahan Sistem

Sabtu, 6 Desember 2025 - 20:54 WIB

Respons Keras Menhan Sjarie Soal Penyelundupan Nikel yang Dilakukan WN China di Bandara Khusus IWIP

Sabtu, 6 Desember 2025 - 20:34 WIB

Respons Keras Menteri Pertahanan Sjarie Terkait Penyelundupan Nikel yang Dilakukan WN China di Bandara Khusus IWIP

Berita Terbaru