BANDASAPULUAH.COM – Praktisi hukum Bobby Syafri Yuliano, SH., MH., yang akrab disapa Bobby Chan, menggagas pendirian Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Rang Pasisia. Rencana tersebut bertujuan memberikan layanan bantuan hukum secara cuma-cuma kepada masyarakat Pesisir Selatan yang tengah menghadapi persoalan hukum, baik dalam ranah pidana maupun perdata.
Selain sebagai advokat yang mendirikan Kantor Hukum Lawfirm BOBBY CHAN & PARTNERS di Jakarta dan Bekasi, Bobby Chan juga dikenal sebagai pendiri Lembaga Bantuan Hukum Minang Jaya.
Lembaga non profit tersebut sejak awal dirancang untuk memberikan bantuan hukum gratis kepada masyarakat Minang, khususnya para perantau yang tidak memiliki kemampuan finansial maupun pemahaman hukum yang memadai.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Saat ini, Bobby Chan yang menjabat sebagai Wakil Ketua Umum Bidang Hukum dan Advokasi Dewan Pimpinan Pusat Perkumpulan Keluarga Pesisir Selatan (DPP PKPS), menegaskan bahwa kehadiran LBH Rang Pasisia akan menjadi wadah penting dalam memperjuangkan hak-hak hukum masyarakat di daerah asalnya.
“LBH Rang Pasisia nantinya akan mengakomodasi dan melayani masyarakat Pesisir Selatan yang membutuhkan konsultasi maupun pendampingan hukum, baik secara litigasi maupun non litigasi, serta mencakup perkara pidana maupun perdata,” ujarnya.
Putra Minang kelahiran Kota Pariaman ini berasal dari Nagari Kapuh, Kecamatan Koto XI Tarusan, Kabupaten Pesisir Selatan, Provinsi Sumatera Barat. Latar belakang keluarga yang sederhana—ayah seorang polisi dan ibu seorang guru—membentuk kepribadiannya yang disiplin dan berkomitmen dalam menegakkan keadilan.
Pendidikan tinggi ditempuhnya hingga meraih gelar Magister Hukum (MH) di Universitas Nasional Jakarta. Dengan bekal pendidikan serta pengalaman panjang di bidang hukum, Bobby Chan terus berupaya mendorong akses keadilan yang lebih luas, khususnya bagi kalangan yang termarjinalkan.
Menurutnya, gagasan pendirian LBH Rang Pasisia merupakan wujud kepedulian terhadap tanah kelahiran, sekaligus jawaban atas keterbatasan akses hukum yang hingga kini masih dialami sebagian masyarakat.
“Kami ingin LBH Rang Pasisia hadir sebagai bagian penting dalam kehidupan masyarakat, sehingga setiap warga memiliki kesempatan yang sama dalam memperoleh keadilan,” tegasnya.
Dalam kiprahnya, Bobby Chan dikenal sebagai sosok advokat yang berintegritas, profesional, dan menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.
Ia kerap menangani perkara yang melibatkan masyarakat kecil, serta perkara hukum yang berdampak luas bagi kepentingan publik. Reputasinya sebagai advokat muda Minang menempatkannya sebagai salah satu tokoh yang diperhitungkan dalam memperjuangkan keadilan hukum.
Selain kiprah profesional, aktivitasnya di berbagai organisasi, termasuk di DPP PKPS, mencerminkan konsistensinya dalam membangun jejaring sosial, budaya, dan hukum.
Ia menilai, potensi besar yang dimiliki perantau Minang, khususnya masyarakat asal Pesisir Selatan, dapat dioptimalkan untuk saling menguatkan dan memperjuangkan hak-hak bersama.
Melalui gagasan pendirian LBH Rang Pasisia, ia berharap dukungan masyarakat dan tokoh daerah dapat menghantarkan terwujudnya lembaga bantuan hukum yang independen dan berorientasi pada kepentingan masyarakat luas.
Ketua Umum DPP PKPS, Adi Karsyaf, menyampaikan bahwa gagasan Bobby Chan ini bukan sekadar ide personal, tetapi merupakan kontribusi nyata perantau untuk negeri.
Menurutnya, inisiatif tersebut selaras dengan semangat kebersamaan yang selama ini dijunjung tinggi oleh PKPS.
“Pendirian LBH Rang Pasisia merupakan tonggak penting dalam memberikan akses keadilan bagi masyarakat. DPP PKPS mendukung penuh langkah Bobby Chan yang telah menunjukkan kepedulian nyata terhadap Pesisir Selatan,” ungkapnya.
Ketua Dewan Pengawas DPP PKPS, Alirman Sori, juga memberikan apresiasi mendalam. Baginya, pendirian LBH Rang Pasisia merupakan upaya strategis untuk meningkatkan kualitas perlindungan hukum masyarakat. Ia menekankan bahwa dampak yang dihasilkan tidak hanya bersifat jangka pendek, tetapi juga jangka panjang bagi pembangunan sosial.
“Bobby Chan telah memberikan teladan yang baik. LBH Rang Pasisia akan memperluas akses keadilan dan mengangkat martabat masyarakat,” tuturnya.
Sementara itu, Ketua Harian DPP PKPS, Indra Trigha, menambahkan bahwa keberadaan LBH Rang Pasisia dapat menjadi simbol bahwa perantau selalu hadir dengan kontribusi riil bagi tanah kelahiran. Ia menekankan bahwa pelayanan hukum yang profesional dan cuma-cuma akan berdampak besar bagi masyarakat kecil yang kerap menghadapi keterbatasan.
“Ini adalah bukti nyata kontribusi perantau dalam membangun kampung halaman. LBH Rang Pasisia akan menjadi sarana penting untuk melindungi hak-hak masyarakat,” katanya.
Sekretaris Jenderal DPP PKPS, Bakri Maulana, melihat inisiatif ini sejalan dengan visi organisasi yang selama ini berkomitmen menghadirkan manfaat seluas-luasnya bagi masyarakat Pesisir Selatan, baik di ranah sosial, budaya, maupun hukum. Ia menilai bahwa lembaga ini akan memperkuat posisi PKPS sebagai organisasi yang benar-benar bekerja untuk kepentingan bersama.
“Kami berharap LBH Rang Pasisia mampu menjadi benteng hukum bagi masyarakat Pesisir Selatan, sekaligus memperkuat posisi PKPS dalam memperjuangkan kepentingan perantau dan daerah,” ujarnya.
Wakil Sekretaris Jenderal Bidang Sosial Budaya dan Agama DPP PKPS, Ahman Nurdin, menutup dengan menegaskan pentingnya keberadaan LBH ini dalam kerangka besar pengabdian perantau untuk negeri.
Menurutnya, apa yang dilakukan Bobby Chan adalah wujud kepedulian yang tidak sekadar retorika, melainkan aksi nyata yang dapat dirasakan masyarakat.
“Inisiatif Bobby Chan dalam menggagas pendirian LBH Rang Pasisia merupakan langkah nyata yang sangat dibutuhkan masyarakat. Kehadiran lembaga ini akan memperkuat upaya masyarakat Pesisir Selatan dalam menegakkan hak-hak hukum, sekaligus mencerminkan kepedulian perantau terhadap kampung halaman,” ujarnya.
Dalam kesempatan terpisah, Haji Syafri, pengusaha muda asal Bekasi yang berasal dari Tarusan, Pesisir Selatan, turut menyampaikan apresiasi. Ia menilai pendirian LBH Rang Pasisia akan sangat membantu, terutama bagi pedagang Minang yang berasal dari Pasisia dan kerap terkendala mendapatkan bantuan hukum gratis akibat keterbatasan finansial.
“Saya sangat mendukung jika rencana ini benar-benar terealisasi, karena banyak pedagang asal Pasisia yang membutuhkan pendampingan hukum, sementara kondisi ekonomi mereka sering kali tidak memungkinkan,” ungkapnya.
Hal senada juga disampaikan oleh Haji Meldian Putera, pengusaha muda Pesisir Selatan di bidang perhotelan dan properti. Ia menilai bahwa ide Bobby Chan merupakan bentuk nyata dari gagasan cemerlang yang patut direalisasikan.
“Pendirian LBH Rang Pasisia adalah gagasan yang luar biasa. Ini wujud kepedulian yang konkret, dan saya berharap segera dapat diwujudkan untuk membantu masyarakat luas,” katanya.
