BANDASAPULUAH.COM — Wakil Menteri Ketenagakerjaan RI, Ir. Afriansyah Noor, M.Si, mendorong keterlibatan aktif Diaspora Minang dalam pembangunan sumber daya manusia (SDM) unggul sebagai fondasi menuju visi besar Indonesia Emas 2045. Seruan tersebut disampaikan dalam acara Pertemuan Diaspora Minang dan Bundo Kanduang Minang Sedunia yang digelar Selasa (5/12/2023) di Hotel Pangeran Beach, Padang.
Kegiatan ini diselenggarakan oleh Minang Diaspora Network Global dan menjadi bagian dari rangkaian forum marathon yang berlangsung dari tanggal 3 hingga 13 Desember 2023 di empat kota di Sumatera Barat: Padang, Bukittinggi, Tanah Datar, dan Payakumbuh. Forum ini mengangkat tema “Investasi dan Ketenagakerjaan: Peluang dan Kendala”, sebagai bentuk ikhtiar merespons tantangan pembangunan ekonomi daerah melalui sinergi antara ranah dan rantau.
Dalam paparannya, Afriansyah Noor menyebut bahwa Indonesia tengah berada di era bonus demografi, yaitu periode antara tahun 2020 hingga 2035, di mana jumlah usia produktif jauh lebih besar dibandingkan usia non-produktif. Kondisi ini, menurutnya, adalah momentum emas yang tidak boleh disia-siakan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Bonus demografi ini adalah jembatan emas menuju Indonesia Emas 2045. Tapi itu hanya akan tercapai jika usia produktif kita dibekali dengan skill dan keahlian untuk memenangkan persaingan global,” tegasnya.
Ia menjelaskan bahwa pemerintah telah menetapkan empat pilar utama dalam mewujudkan Indonesia Emas: pembangunan manusia berbasis IPTEK, pembangunan ekonomi berkelanjutan, pemerataan pembangunan, dan pemantapan ketahanan nasional serta tata kelola pemerintahan.
Dalam konteks itu, penyediaan SDM yang berkualitas dinilai menjadi kebutuhan mendesak untuk mendukung iklim investasi yang sehat. “SDM yang unggul bukan hanya faktor tenaga kerja, tapi juga daya tarik investasi. Karena investasi membutuhkan tenaga kerja yang siap pakai,” jelas Afriansyah.
Ia menyebutkan bahwa sejak masa pemerintahan Presiden Joko Widodo, arah pembangunan nasional mulai memberi porsi besar pada sektor investasi sebagai penggerak ekonomi, selain konsumsi agregat. Investasi yang tepat akan memberikan efek ganda: meningkatkan produktivitas, memperluas kapasitas industri, dan menyerap lebih banyak tenaga kerja.
“Kita harus cermat memilih sektor-sektor investasi yang bisa menciptakan lapangan kerja luas. Karena dari situ kita bisa mendorong peningkatan pendapatan per kapita dan konsumsi nasional,” ujarnya.
Afriansyah juga menggarisbawahi pentingnya pendidikan dan pelatihan vokasi dalam menyiapkan tenaga kerja yang relevan dengan kebutuhan industri. Ia menyinggung Perpres No. 68 Tahun 2022 sebagai dasar hukum revitalisasi pendidikan dan pelatihan vokasi dalam kerangka pembangunan SDM unggul.
“Revitalisasi pelatihan vokasi adalah langkah strategis. Kita butuh standar pelatihan yang berkualitas, instruktur yang mumpuni, serta akreditasi kelembagaan yang kuat agar lulusan vokasi langsung bisa diserap pasar kerja atau menjadi wirausaha,” katanya.
Menurutnya, sinergi semua pihak—pemerintah, dunia usaha, dan komunitas diaspora—sangat dibutuhkan untuk mewujudkan orkestra vokasi yang harmonis dan produktif.
Diskusi ini dipandu oleh Direktur Eksekutif MDN-G Burmalis Ilyas dan turut dihadiri tokoh-tokoh penting Minangkabau dari dalam dan luar negeri seperti Gubernur Sumbar H. Mahyeldi Ansharullah, Anggota DPD RI Hj. Emma Yohana, pemilik Salero Tours Belanda Erita Lubeek, mantan Gubernur OPEC Prof. Dr. Maizar Rahman, Guru Besar Fakultas Ekonomi UNAND Prof. Dr. Firwan Tan, dan Dokter dan Pengusaha SPBU sekaligus pemilik STIKES Pekanbaru Prof. Dr. K Suheimi.
Pengusaha perhotelan Yessy Yarisma juga turut memaparkan tantangan investasi dan ketenagakerjaan di daerah.
Forum ini tidak hanya menjadi ajang berbagi gagasan, namun juga momentum mempererat jalinan antara ranah dan rantau dalam membangun kampung halaman. Minang Diaspora Network Global menegaskan, ini adalah panggilan bersama untuk menjadikan Diaspora Minang sebagai bagian penting dari masa depan Sumatera Barat dan Indonesia.
Forum ini tidak hanya menjadi ajang berbagi gagasan, namun juga momentum mempererat jalinan antara ranah dan rantau dalam membangun kampung halaman. Minang Diaspora Network Global menegaskan, ini adalah panggilan bersama untuk menjadikan Diaspora Minang sebagai bagian penting dari masa depan Sumatera Barat dan Indonesia.






