Al Busyra Basnur Ungkap Transformasi Pendidikan Ethiopia di Forum Minang Diaspora Sedunia

Selasa, 5 Desember 2023 - 21:05 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

BANDASAPULUAH.COM — Dalam upaya menjawab tantangan pendidikan yang kian kompleks di era global, Minang Diaspora Network Global menggelar Pertemuan Diaspora Minang dan Bundo Kanduang Minang Sedunia.

Salah satu agenda utama pertemuan yang berlangsung di Hotel Pangeran Beach Padang pada Selasa (5/12/2023) ini adalah forum diskusi pendidikan bertema “Tantangan Meningkatkan Mutu dan Relevansi Pendidikan Berbasis Akhlak Mulia di Sumatera Barat.”

Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian acara maraton yang digelar sejak 3 hingga 13 Desember 2023, dan dilaksanakan di empat kota di Sumatera Barat: Padang, Bukittinggi, Tanah Datar, dan Payakumbuh.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Diskusi menghadirkan para tokoh pendidikan Minangkabau dari dalam dan luar negeri, termasuk Duta Besar RI untuk Ethiopia, Jibouti, dan Uni Afrika, Al Busyra Basnur, SH., LL.M, yang tampil sebagai salah satu narasumber utama.

Ethiopia: Dari Kisah Kelam Menuju Kemajuan

Dalam paparannya, Al Busyra memperkenalkan perkembangan Ethiopia yang selama ini kurang dikenal masyarakat Indonesia. Banyak yang hanya mengingat Ethiopia sebagai negara yang dilanda kekeringan parah pada 1984–1986, yang menelan 1,2 juta jiwa. Namun kini, Ethiopia telah bangkit dan menunjukkan perkembangan pesat, terutama di sektor ekonomi.

Baca Juga :  Minang Diaspora, UNAND, dan Wardah Group Bersinergi Majukan Pendidikan dan SDM Minang

“Ethiopia mencatat rata-rata pertumbuhan ekonomi 10% per tahun dari 2007 hingga 2017, menjadikannya salah satu yang tertinggi di dunia dan tertinggi di Afrika,” jelasnya.

Addis Ababa, ibu kota Ethiopia yang berada di ketinggian 2.350 meter di atas permukaan laut, disebut Al Busyra sebagai kota yang sejuk dan nyaman, dengan suhu berkisar 7–25 derajat Celsius.

Jejak Indonesia di Ethiopia

Menurut Al Busyra, hubungan diplomatik Indonesia dan Ethiopia secara resmi dimulai sejak 1961. Namun, partisipasi Ethiopia dalam Konferensi Asia-Afrika 1955 di Bandung menunjukkan bahwa relasi antara kedua negara telah terjalin jauh sebelum itu. Bahkan secara historis, Ethiopia dikenal sebagai tempat pertama hijrah sahabat Nabi Muhammad sebelum ke Madinah.

Saat ini, terdapat enam perusahaan Indonesia yang berinvestasi di Ethiopia—terbanyak kedua di Afrika setelah Nigeria.

Di bidang pendidikan, kerja sama kedua negara menunjukkan kemajuan signifikan. Dari hanya dua Nota Kesepahaman (MoU) di tahun 2019, kini telah berkembang menjadi 30 MoU antara universitas Indonesia dan Ethiopia. Bahkan, Kedubes RI di Addis Ababa turut memprakarsai program pertukaran pemuda dan budaya antara kedua negara.

Baca Juga :  Rangkayo Minang Gelar Seminar Budaya, Bahas Tantangan Nilai dan Identitas Minangkabau Masa Kini

“InsyaAllah, Rektor Universitas Negeri Padang akan mengunjungi Ethiopia Februari mendatang untuk menjajaki peluang pemberian beasiswa bagi mahasiswa Ethiopia,” ungkap Al Busyra.

Pendidikan sebagai Investasi Masa Depan

Diskusi juga menekankan pentingnya pendidikan berbasis akhlak mulia sebagai fondasi untuk membentuk generasi muda yang unggul dan berkarakter. Penelitian tahun 2022 di Journal of Positive School Psychology disebutkan sebagai rujukan bahwa pendidikan moral memiliki dampak signifikan terhadap pembentukan kepribadian pemuda Indonesia.

Al Busyra menyebutkan bahwa sistem pendidikan yang ideal harus menciptakan lingkungan belajar yang produktif, melibatkan orang tua, serta adaptif terhadap kemajuan teknologi.

“Tantangan pendidikan di Sumbar tidak hanya soal kurikulum, tetapi juga bagaimana menumbuhkan nilai-nilai akhlak yang kuat pada siswa,” ujarnya.

Ia juga menekankan pentingnya meningkatkan konektivitas internasional pelajar Minangkabau sebagai langkah menghadapi dunia yang semakin terbuka.

“Ini bukan lagi pilihan, melainkan keharusan,” tegasnya.

Belajar dari Ethiopia: Bahasa Inggris dan Pendanaan Pendidikan

Mahasiswa Ethiopia dikenal memiliki kemampuan bahasa Inggris yang sangat baik, berkat sistem pendidikan yang diperkenalkan Inggris dan Amerika sejak 1950-an dan menjadikan bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar harian.

Baca Juga :  Yessy Yarisma Ceritakan Perjalanan RM Begadang dan Hotel Syariah di Forum Diaspora Minang

“Ini memudahkan mereka memperoleh beasiswa ke Eropa, Amerika, dan bahkan Indonesia,” katanya.

Menariknya, pendidikan tinggi di Ethiopia disediakan secara gratis oleh pemerintah. Mahasiswa tidak dikenakan biaya kuliah dan mendapat makanan gratis. Namun, setelah lulus dan bekerja, mereka diwajibkan membayar kembali biaya pendidikan sebagai bentuk tanggung jawab sosial.

Diskusi ini dipandu oleh Prof. dr. Fasli Jalal, Ph.D, dan dihadiri sejumlah tokoh penting seperti Prof. Dr. Jurnalis Uddin (Ketua Yayasan YARSI), Prof. Firdaus Abdullah (mantan Senator Malaysia), dan Prof. Zulfan Tadjoedin (University of Western Sydney).

Tiga rektor perguruan tinggi Sumbar juga turut hadir: Prof. Ganefri (Rektor UNP), Prof. Yuliandri (Rektor Unand), dan Prof. Musliar Kasim (Rektor Universitas Baiturrahmah sekaligus mantan Wakil Menteri Pendidikan RI 2011–2014).

Dua diplomat senior asal Minang, H.E. Mayerfas (Duta Besar RI untuk Belanda) dan Al Busyra Basnur, turut memperkuat perspektif global dalam forum ini.

Tak ketinggalan, Barlius (Kepala Dinas Pendidikan Sumbar) dan Fauziah Fauzan, EM., MM dari Perguruan Diniyah Putri Padang Panjang juga memberikan pandangannya sebagai narasumber.

Follow WhatsApp Channel m.bandasapuluah.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Teladani Rasulullah, SDN Duren Sawit 07 Pagi Gelar Maulid Nabi dengan Beragam Kegiatan
Sri Kumala Dewi: Siswa Dekat Sekolah Tak Diterima di SMAN 1 Sutera, Pemerintah Harus Bertindak Cepat
Ketua KAN Surantih: Jangan Sampai Anak Kemenakan Tak Bisa Sekolah di Kampung Sendiri
Tak Diterima di SMAN 1 Sutera, Warga Surantih: Lebih Baik Berkalang Tanah daripada Berputih Mata
Ancaman Abrasi Kian Serius, SDN 28 Pasar Surantih Segera Direhabilitasi
Ketua TP PKK Pessel Lisda Hendrajoni Dorong Sekolah Rakyat sebagai Solusi untuk Siswa Kurang Mampu
Diduga Pungut Rp100 Ribu untuk Pengambilan Ijazah, Alumni Akan Gelar Aksi di SMPN 1 Pancung Soal
Ramai di Media Sosial soal Perpisahan SMAN 2 Painan yang Dinilai Cacat, Ini Kata Sekolah

Berita Terkait

Jumat, 12 September 2025 - 10:58 WIB

Teladani Rasulullah, SDN Duren Sawit 07 Pagi Gelar Maulid Nabi dengan Beragam Kegiatan

Jumat, 25 Juli 2025 - 14:57 WIB

Sri Kumala Dewi: Siswa Dekat Sekolah Tak Diterima di SMAN 1 Sutera, Pemerintah Harus Bertindak Cepat

Rabu, 16 Juli 2025 - 15:31 WIB

Ketua KAN Surantih: Jangan Sampai Anak Kemenakan Tak Bisa Sekolah di Kampung Sendiri

Sabtu, 12 Juli 2025 - 15:27 WIB

Tak Diterima di SMAN 1 Sutera, Warga Surantih: Lebih Baik Berkalang Tanah daripada Berputih Mata

Jumat, 11 Juli 2025 - 10:12 WIB

Ancaman Abrasi Kian Serius, SDN 28 Pasar Surantih Segera Direhabilitasi

Berita Terbaru

5 Kilo Emas dan Uang Miliaran Linda Susanti Tak Disita KPK!

Nasional

5 Kilo Emas dan Uang Miliaran Linda Susanti Tak Disita KPK!

Sabtu, 6 Des 2025 - 19:51 WIB