BANDASAPULUAH.COM – Konflik antara India dan Pakistan berdampak pada perekonomian masyarakat Pesisir Selatan, khususnya pelaku usaha komoditas gambir.
Akibat ketegangan dua negara yang selama ini menjadi pasar utama ekspor gambir, harga komoditas tersebut turun drastis di pasaran.
Kondisi ini dirasakan langsung oleh petani dan para pengepul. Tidak hanya hasil panen yang tidak laku dengan harga layak, sebagian petani bahkan hanya menerima kwitansi dari pengepul sebagai tanda pembayaran yang belum bisa ditunaikan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Wakil Bupati Pesisir Selatan Risnaldi Ibrahim menyampaikan keprihatinannya terhadap situasi tersebut.
Menurutnya, gejolak internasional seperti perang dagang maupun konflik antarnegara memang sangat memengaruhi harga komoditas ekspor.
“Kita semua tentu terdampak. Tidak hanya petani, pengepul pun kesulitan karena uang mereka juga tertahan di Padang,” ujarnya saat dimintai keterangan, Kamis (15/5).
Ia berharap, konflik antara India dan Pakistan segera mereda, agar jalur perdagangan kembali normal dan harga komoditas seperti gambir bisa kembali stabil.
“Kita berharap ada perdamaian secepatnya antara kedua negara. Karena stabilitas global sangat berpengaruh terhadap ekonomi masyarakat kita di daerah,” ucapnya.