Kala Surantih, Amping Parak dan Kambang Melawan Belanda Tahun 1745

Jumat, 21 Maret 2025 - 15:17 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ilustrasi Masyarakat Surantih, Amping Parak dan Kambang melawan Belanda

Ilustrasi Masyarakat Surantih, Amping Parak dan Kambang melawan Belanda

BANDASAPULUAH.COM – Pada pertengahan abad ke-18, Pantai Barat Sumatera berada dalam situasi yang relatif damai di bawah kekuasaan Belanda. Namun situasi berubah drastis ketika pemberontakan pecah di sejumlah daerah. Beberapa daerah di Pesisir Selatan seperti Surantih, Amping Parak dan Kambang juga ikut andil dalam melawan Belanda.

Pada awalnya, situasi di wilayah Pantai Barat Sumatera memang cukup kondusif. Pemerintah Belanda hanya disibukkan dengan ekspedisi penghancuran pabrik garam dan upaya menumpas para penyelundup.

Baca Juga :  Surantih Juarai Turnamen Sepakbola Antar Nagari Kecamatan Sutera 2022

Tidak ada peristiwa besar yang mengguncang stabilitas kekuasaan mereka. Bahkan, Pimpinan Tertinggi Belanda sempat mempertimbangkan pengurangan jumlah pegawai yang kala itu mencapai lebih dari 600 orang.

Namun, ketenangan itu tak berlangsung lama. Pada tahun 1740, muncul seorang tokoh bernama Abdul yang mengaku sebagai Pangeran Minangkabau. Beberapa sumber menulis namanya dengan Abdul Jalil.

Ia berhasil menggalang dukungan dari berbagai wilayah seperti Pauh, Koto Tangah, Sunur, dan daerah lainnya. Dengan kekuatan yang dihimpun dari pegunungan, Abdul dan para pengikutnya berulang kali melancarkan serangan ke benteng Belanda di Pariaman.

Baca Juga :  Turnamen Sepakbola Ikal Jonedi Cup Resmi Digelar

Meskipun serangan ini berhasil dipatahkan dengan bantuan bala tentara dari Padang, Belanda tak mampu menahan serangan sporadis lainnya.

Para pemberontak melakukan kekerasan terhadap desa-desa di sekitar benteng dan bahkan membuat Belanda terpaksa meninggalkan beberapa pos pertahanan. Kekhawatiran akan serangan besar membuat pertahanan di Padang kian lemah.

Klik selanjutnya untuk melanjutkan membaca…

Follow WhatsApp Channel Bandasapuluah.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Perburuan Zaini Zen Gagal, Lumpo Dibombardir Belanda
Sultan Indra Azhir Osman Seuntai Salam Sinopsis Kesultanan Indrapura
Selayang Pandang Cimpu
Pertalian Darah Pesisir Selatan dengan Kesultanan Brunei Darussalam
Gejolak PRRI di Surantih: Kayu Aro Jadi Lautan Api
Kapankah Pertama Kalinya Pasar Surantih Berdiri? Ini Sejarahnya
Ternyata Segini Partisipasi Pemilih Pessel dalam 12 Kali Pemilu
Partisipasi Pemilih Pessel di Pemilu 2024 Merosot, Terendah Ketiga dalam Sejarah

Berita Terkait

Minggu, 23 Maret 2025 - 22:12 WIB

Perburuan Zaini Zen Gagal, Lumpo Dibombardir Belanda

Jumat, 21 Maret 2025 - 15:17 WIB

Kala Surantih, Amping Parak dan Kambang Melawan Belanda Tahun 1745

Rabu, 12 Februari 2025 - 16:38 WIB

Sultan Indra Azhir Osman Seuntai Salam Sinopsis Kesultanan Indrapura

Kamis, 30 Januari 2025 - 22:50 WIB

Selayang Pandang Cimpu

Sabtu, 14 Desember 2024 - 00:03 WIB

Pertalian Darah Pesisir Selatan dengan Kesultanan Brunei Darussalam

Berita Terbaru

Masjid Raya Pahlawan Lumpo, saksi bisu sejarah saat Belanda membombardir daerah tersebut saat Agresi Militer Belanda II

Sejarah

Perburuan Zaini Zen Gagal, Lumpo Dibombardir Belanda

Minggu, 23 Mar 2025 - 22:12 WIB

error: Content is protected !!