Bandasapuluah.com – Putera Pesisir Selatan asal Kecamatan Lengayang ini mendapat amanah jabatan baru. Ia adalah Kolonel CKM Ardijon yang kini menjabat sebagai Inspektur Utama di Inspektorat TNI AD.
Hal itu tertuang dalam Keputusan KASAD nomor Kep/1160/XII/2022 tanggal 21 Desember 2022 tentang Pemberhentian dari dan pengangkatan dalam jabatan di lingkungan TNI AD
“Alhamdulillah, mendapat kepercayaan pimpinan sebagai Inspektur Utama VII/Kes Inspektorat Perbendaharaan Inspektorat Jenderal TNI AD. Semoga tetap tawadhu dan amanah,” kata Ardijon kepada bandasapuluah.com, Rabu (28/12).
Ardijon sendiri bukanlah orang baru di Itjen TNI AD. Ia juga pernah mengemban jabatan sebagai inspektur madya hingga inspektur utama di Itjen TNI AD.
Perwira dengan tiga melati di pundak ini mengatakan, dengan jabatan baru tersebut, ia berjanji akan melaksanakan tugas dan tanggungjawab dengan sebaik-baiknya.
“Kita akan menyumbangkan ide dan gagasan guna pencapaian pelaksanaan tugas serta meningkatkan prestasi yang telah dicontohkan pejabat sebelumnya di Itjenad. Mohon doa dan dukungannya ,” kata Ardijon.
Profil Kolonel CKM Ardijon
Ardijon merupakan lulusan Sepamilwa (Sekolah Perwira Militer Wajib) ABRI (Angkatan Bersenjata Republik Indonesia) tahun 1991. Ia lulus dari Sepamilwa dengan pangkat Letnan Dua (Letda).
Jabatan pertama yang diembannya setelah lulus Sepamilwa adalah Perwira Pertama (Pama) di Kesehatan Kodam (Kesdam) VII Wirabuana. Sebagai informasi, Kodam VII Wirabuana sekarang telah berganti nama menjadi Kodam XIV Hasanuddin.
Karir militernya banyak dihabiskan di Kodam VII Wirabuana. Terhitung, 14 tahun ia bertugas di daerah tersebut. Selain itu, Ardijon juga tercatat pernah menjadi anggota DPRD Kabupaten Donggala dari fraksi TNI.
Setelah dari Kodam VII Wirabuana, Ardijon pun berdinas di Kodiklat TNI AD kurang lebih 6 tahun dari tahun 2006 hingga 2012. Disana, pria berusia 55 tahun itu pernah bertugas sebagai Guru Militer hingga Kasubdeppengmilum Pusdikkes Kodiklat TNI AD.
Selain itu, ia juga pernah ditugaskan di Kementerian Pertahanan RI pada 2013. Setelahnya, pada 2014, Ardijon pun ditempatkan di Itjen TNI AD. Tercatat, ia bertugas di Itjen TNI AD selama 6 tahun 8 bulan sebelum dipindahkan berdinas di RSPAD Gatot Soebroto pada 2020 silam.
Pendidikan
Ardijon menghabiskan masa kecil hingga remajanya di kampung halamannya yaitu Pesisir Selatan. Selepas lulus SMA pada tahun 1986, Ardijon pun melanjutkan pendidikannya dengan jurusan D3 Keperawatan di Depkes Provinsi Jambi.
Seusai lulus kuliah di Jambi, Ardijon pun mengikuti Sepamilwa. Ia pun diterima dan lulus dengan pangkat Letda.
Pada tahun 1996, Ardijon yang kala itu masih berpangkat Lettu mengikuti pendidikan Peralihan Perwira (Dikalihpa) TNI AD. Di tahun 1998, Ardijon juga menamatkan pendidikan Menajemen Rumah Sakit yaitu Suspajemen Rumkit, pada tahun 2005 mengikuti Pendidikan Lanjutan Perwira (Diklapa), selanjutnya tahun 2011 mengikuti pendidikan Auditor di Pusdiklatwas BPKP RI dan mengikuti Diklat pengadaan barang dan Jasa Pemerintah di LKPP RI.
Kemudian, pada tahun 2002, Ketua Umum Ikwal Jakarta itu menamatkan pendidikan S-1 jurusan Hukum di Universitas Tadulako. Sepuluh tahun berselang, tepatnya pada tahun 2012, Ardijon pun menuntaskan studi S-2 di Universitas Nasional dan meraih gelar Magister Ilmu Politik.
Selama bertugas, Ardijon menerima berbagai penghargaan dan tanda kehormatan . Tanda kehormatan ini diberikan karena Ardijon dinilai menunjukkan kemampuan, kebijaksanaan, dan jasa luar biasa melebihi panggilan kewajiban tanpa merugikan tugas pokoknya.
Adapun tanda jasa yang diterimanya antara lain; Bintang Kartika Eka Paksi Nararya, Satya Lencana Dharma Buntala, Satya Lencana Dwidya Sista, Lencana Kesetiaan VIII
Tahun, Satya Lencana Kesetiaan XVI
Tahun
dan Satya Lencana Kesetiaan XXIV
Tahun serta Satya Lencana Kartika Eka Paksi Nararya.
Di tengah kesibukannya dalam menjalankan tugas sebagai prajurit TNI, Ardijon juga tidak lupa akan kampung halamannya. Ardijon ikut aktif dalam kegiatan sosial bersama perantau lainnya dari Pesisir Selatan.
Selain aktif di Ikwal Jakarta, ia juga aktif dalam organisasi perantau lainnya seperti PKPS dan FKP Pessel.
“Ini juga komitmen kita untuk mewujudkan kehidupan masyarakat perantau yang bersatu sejahtera bermartabat serta menjembatani antara perantau dengan kampung halaman,” pungkasnya.